“Barangsiapa tidak meninggalkan perbuatan bohong dan perbuatan curang, maka Allah sama sekali tidak memerlukan perbuatannya meninggalkan makan dan minum (puasa).” (HR. Bukhari)
“Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad)
“Tidaklah dikatakan berpuasa karena tidak makan dan tidak minum. Akan tetapi, yang dinamakan berpuasa adalah karena meninggalkan ucapan sia-sia dan perbuatan tidak senonoh. Karena itu, jika ada orang yang memakimu atau berlaku jahil kepadamu, katakanlah (kepadanya), ‘Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim)
Berpuasa yang sempurna ternyata tak sekadar tidak makan dan minum serta meninggalkan segala yang membatalkan puasa di siang hari saja. Secara syariat, puasa yang demikian memang sudah berhukum sah. Akan tetapi, apabila kita ingin mendapatkan fadhilah dari puasa yang sempurna, tentu kita harus menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh agar terhindar dari hal yang tercela atau maksiat. Sehingga, jangan sampai kita berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga.
bener setuju..
ReplyDeletesayang klo puasa cm lape sm haus..
Semoga saja ya...
ReplyDeleteyang jelas puasa gak akan buat kita sengsara
ReplyDeleteIya moga nggk cma dpt lpr am hausnya doang
ReplyDeletesmga sja dpt pahala berlimpah
Setuju mas, tulisan yg oke banget, mudah2an PUASA kita diterima oleh Allah, amin.
ReplyDelete